Mengapa Engkau Sulit Mengungkapkan kata-kata

01.03 Edit This 0 Comments »
Suatu hari ketika cuaca cerah, langit terlihat begitu terang, mataharipun mulai menampakan sinarnya di ufuk timur, saya pun berjalan menyusuri jalan desa dengan membawa segudang semangat untuk menunaikan misi saya sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan untuk selalu berbuat dan menebarkan kebajikan bagi sesama insan, selain itu juga saya menjalankan cita-cita luhur bangsa yaitu turut mencerdaskan anak bangsa yang sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai pendidik di SDN Cihaur Wali Kelas IV.

Sesampainya di sekolah tempat saya bekerja, terlihat anak-anak bercanda-ria dengan kawan-kawannya, itulah yang biasa mereka lakukan setiap hari sebelum masuk kelas sebagai tanda kekank-kanakannya.

tepat pukul 7.30, sayapun masuk ke dalam kelas, di depan pintu anak-anak menyambut saya dengan ucapan salam, sayapun menjawab salam mereka, kemudian menyuruh mereka untuk berbaris dan masuk kelas dengan tertib, kemudian berdoa dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek dalan Zuz 'ama sesuai instruksi Bupati Sukabumi.

serangkaian kegiatan awalpun saya lakukan, seperti apresiasi dan tanya jawab mengenai materi pelajaran Bahasa Indonesia. Anak-anak terlihat bersemangat mengikuti materi pelajaran yang saya sampaikan yaitu materi tentang mengungkapkan pikiran,atau perasaan mengenai menyusun sebuah karangan dengan berbagai topik sederhana. sayapun menyampaikan materi-materi tersebut secara terinci mulai dari cara menyusun atau menentukan tema sebuah karangan sampai menyusun kerangka karangan, kemudian membacakan contoh sebuah karangan yang dibuat oleh saya sendiri. Anak-anakpun antusias mendengarkan dan menyimak contoh karangan tersebut.

Pada kegiatan akhir saya menyimpulkan materi tentang menyususn karangan, tidak lupa memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami. sampai akhirnya saya memberikan tugas sebagai latihan menyusun karangan dengan tema sederhana. Anak-anak terlihat bergembira.

Setelah waktu untuk mengerjakan tugas habis, anak-anak satu persatu mengumpulkan tugasnya. Sayapun langsung memeriksa hasil pekerjaan mereka. Subhanallah! setelah saya baca hasil pekerjaannya, ada yang mengganjal di hati saya, saya tak habis pikir mengapa kebanyakan diantara mereka membuat karangan hanya beberapa kalimat saja, itupun kalimatnya tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai EYD.

Ah...! dasar usahaku hanya diupahi dengan kesulitanmu.
Kenapa engkau sulit mengungkapkan kata-kata?

0 komentar: